Di tengah sawah
petani memetia penuh resah
padi yang tak pasti
dapat dituai menjadi rezeki
Jerih mereka dari pagi
lesu diserang lelah ekonomi
yang menghamput segenap kaki
gembur tanah yang diwarisi
Mereka teringatkan anak isteri
atau hutang hutang berjela tinggi
yang dulu manis didengar : pinjaman ini
menjamin hidup kini
tapi lupa mereka mengingati
cucu cicit kan menyambung
pusaka perit tidak tertanggung
Berkorban pada alam
budi hanya mereka faham
pilu mendengar teriak tanah
yang enggan bertiangkan menara
ngeri menyaksi ganas deru
yang membentak mengingat manusia
yang makin berpura
yang sudah lupa
Mohd Raslan Tajudin
Kangar
10.4.13
No comments:
Post a Comment